Ikandan produk ikan olahan (ikan termasuk hewan iar) 3. Susu dan produk susu olahan 4. Susu dan makanan bayi/balita 5. Produk telur olahan, contoh tepung telur 6. Produk tumbuhan olahan, contoh tofu, buah kaleng 7. Tepung, pati dan produk olahannya contoh maltodextrin, tepung terigu, kulit lumpia 8. Nasi dan lauk pauk 9. Mie, pasta dan produk
Protein adalah salah satu zat gizi makro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Anda bisa mendapatkan protein dari daging-dagingan atau biji-bijian. Meski sama-sama protein, ada perbedaan antara protein hewani dan nabati. Mana yang lebih kaya gizi? Berikut perbedaan yang bisa Anda temukan pada protein nabati dan hewani. 1. Punya kandungan asam amino yang berbeda Asam amino adalah struktur terkecil dari protein yang nantinya akan diserap dalam tubuh. Pada dasarnya, terdapat 20 jenis asam amino yang diperlukan tubuh, termasuk asam amino esensial dan non-esensial. Asam amino esensial tidak diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga bergantung dari asupan harian. Namun, asam amino non-esensial ini dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Nah, sumber protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap daripada sumber protein nabati. Sumber protein nabati yang memiliki kelengkapan asam amino esensial seperti sumber hewani adalah kacang kedelai. Meski lengkap, jumlah asam amino esensial pada kedelai tidak sebanyak sumber hewani. RingkasanProtein hewani punya susunan asam amino yang lengkap, baik esensial atau non-esensial. 2. Sumber protein hewani punya lebih banyak vitamin dan mineral Perbedaan protein lain dari hewani dan nabati adalah pada kandungan gizi mikronya. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Nah, protein hewani memiliki ragam gizi mikro yang lebih banyak daripada protein nabati. Berikut zat gizinya. Vitamin B12 pada ikan, daging, unggas dan produk susu. Orang yang tidak mengonsumsi makanan hewani biasanya cenderung kekurangan zat gizi ini. Vitamin D pada ikan berlemak, telur, dan produk susu. Jamur juga mengandung vitamin D, tetapi tidak mudah diserap layaknya vitamin pada sumber hewani. DHA Docosahexaenoic acid jenis asam lemak omega-3 pada ikan berlemak. DHA dari tumbuhan hanya ada pada alga. Zat besi jenis heme sebagian besar ditemukannya pada daging kambing atau daging merah lainnya. Jenis zat besi ini lebih mudah diserap daripada zat besi nonheme yang ada pada sayur, seperti bayam. Zink mineral ini biasanya ditemukan pada makanan laut dan daging merah. 3. Sumber protein nabati tidak mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh Perbedaan sumber protein hewani dan nabati ada pada kandungan lemaknya. Kebanyakan sumber dari protein hewani mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh, terutama pada daging merah. Inilah yang sangat bertolak belakang dengan sumber protein nabati. Makanan protein nabati tidak mengandung kolesterol maupun asam lemak jenuh. Mengonsumsi sumber protein nabati justru dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Tingginya kolesterol dalam protein hewani dapat menimbulkan risiko terjadinya penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung. Tak hanya itu, risiko penyakit kronis seperti kanker dan diabetes mellitus tipe 2 pun ikut meningkat. 4. Protein nabati bantu menurunkan berat badan Protein nabati ternyata lebih baik dalam menjaga berat badan. Penelitian dalam JAMA Internal Medicine 2016 menunjukan kelompok orang yang mengonsumsi protein nabati memiliki berat badan yang lebih rendah daripada sekelompok orang yang mengonsumsi protein hewani. Makanan protein nabati dapat membantu mengontrol berat badan. Hal ini disebabkan asupan tinggi protein dari sumber nabati bisa menimbulkan rasa kenyang lebih cepat dan lebih tahan lama. Jadi, efek ini sangat baik untuk mengatur jumlah makanan yang dimakan dan mencegah kenaikan berat badan. Meski memiliki keunggulan dan kekurangan, Anda tetap harus mengonsumsi keduanya dalam jumlah yang dianjurkan. Jangan sampai berlebihan ataupun kurang. Jika bingung membagi porsi makanan sumber protein hewani dengan protein nabati, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi. Jadi, mana jenis protein yang lebih baik? Melihat perbedaan protein nabati dan hewani, sebenarnya kedua jenis protein ini sama-sama baik dan diperlukan untuk tubuh. Namun, sumber protein hewani juga tinggi lemak jenuh sehingga meningkatkan risiko kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung jika dikonsumsi terlalu banyak. Sumber protein nabati mungkin dianggap lebih menyehatkan untuk orang yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan. Anda yang perlu mengurangi asupan daging juga bisa beralih mengonsumsi sumber protein nabati, seperti tempe atau tahu. Terlepas dari jenis proteinnya, tetap konsumsi dalam jumlah wajar dan variasikan dengan menu makanan bernutrisi yang mengandung karbohidrat, vitamin, dan mineral. ProdukPembersih Yang Terbuat Dari Bahan Yg Terbuat Dari Nabati Dan Hewani posted: 25 July 2022 4.23 - Berikut ini beberapa yang terbuat dari bahan yg terbuat dari nabati dan hewani dan informasi yang membahas mengenai produk pembersih serta artikel lain yang berhubungan dengan topik tersebut di manfaat.org
Pengolahan dan pengawetan pangan telah dimulai dari zaman prasejarah saat manusia memproses bahan mentah menjadi berbagai jenis masakan dengan cara pemanggangan di atas api, pengasapan, perebusan, fermentasi, pengeringan dengan matahari dan penggaraman. Nicolas Appert berhasil mengembangkan proses pembotolan vakum untuk keperluan pasukan di tentara Perancis. Teknik ini dikembangkan lebih lanjut men- jadi teknologi pengalengan pangan oleh Peter Durand pada tahun 1810. Pada abad ke-19, teknologi pengolahan pangan modern sebagian besar masih dikem- bangkan untuk melayani kebutuhan militer. Pada awal abad ke-20 terjadi perubahan kebiasaan makan dan tuntutan konsumen di negara maju. Hal ini mendorong pengembangan teknologi pengolah- an dan pengawetan pangan yang ditandai dengan makin dikenalnya teknologi pengeringan semprot spray dryer dan drum dryer untuk menghasilkan produk seperti susu bubuk, makanan bayi, teknik evaporasi menghasilkan jus konsentrat, sterilisasi dengan teknik ultra hight temperature menghasilkan berbagai produk dalam kemasan tetrapack susu, sari buah. Di akhir abad 20 dan awal abad 21 teknologi pengolahan dan pengawetan telah menghasilkan berbagai produk seperti sup kering instan, keripik buah, freeze dried fruits, nasi instan, mie instan dan masih banyak produk lainnya. 1. Manfaat Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Mutu bahan pangan terbaik adalah sesaat setelah pemanenan atau pemo- tongan. Kondisi tersebut tidak berlangsung lama, bergantung pada derajat kematangan waktu pemanenan. Beberapa bahan pangan dapat menurun mutunya dalam satu atau dua hari, atau dalam beberapa jam setelah pema- nenan atau pemotongan. Bahan hasil pertanian, peternakan atau perikanan tersebut akan terus mengalami kerusakan sehingga terjadi penurunan mutu. Setiap produk makanan atau minuman mempunyai masa keawetan yang P ini bergantung pada jenis bahan pangan, dapat berlangsung secara lambat misalnya pada biji-bijian atau kacang-kacangan atau dapat berlangsung secara sangat cepat misalnya pada susu, ikan dan daging. Sayuran yang dihasilkan oleh petani, jika tidak dilakukan pengolahan, sayuran tersebut hanya bisa awet beberapa hari saja, bahkan seperti bayam atau kangkung hanya bisa disimpan 1-2 hari saja. Bahan pangan umumnya tersusun atas air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat dan mineral. Kerusakan-kerusakan yang terjadi dapat berupa terhadap mutu bahan atau produk dan keamanan pangan. Untuk menjaga kualitas bahan pangan dan produknya, bahan pangan tersebut perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan. Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan hasil peternakan dan pertanian yang awalnya bersifat mudah rusak menjadi produk makanan atau minuman pangan yang lebih awet dengan sebisa mungkin tetap mem- tujuan utamanya adalah untuk memperpanjang masa simpan. Dengan kema- juan ilmu dan teknologi pangan, berbagai jenis makanan dapat dibuat lebih awet, lebih menarik penampilannya, lebih enak serta lebih praktis bagi konsumen, dan yang terutama lebih aman untuk dimakan. Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut. a Pertumbuhan dan aktivitas mikroba, yaitu bakteri, khamir, dan kapang, b Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan, c Serangga, parasit dan tikus, d Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan, dan e Kadar air, udara terutama oksigen; sinar dan jangka waktu penyimpanan. Mikroba penyebab kebusukan pangan dapat ditemukan di mana saja baik di tanah, air, udara, di atas kulit atau bulu ternak dan di dalam usus. Beberapa mikroba juga ditemukan di atas permukaan kulit buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan. Bakteri, khamir dan kapang dapat tumbuh dengan baik pada keadaan yang hangat dan lembab. Beberapa bakteri mem- punyai kisaran suhu pertumbuhan antara 44 – 55 C yang disebut bakteri antara 20-45 suhu pertumbuhan di bawah 20 kebanyakan bakteri dapat mempertahankan diri pada suhu air mendidih, dan pada suhu yang lebih rendah spora akan bergerminasi dan berkembang biak. Beberapa bakteri dan semua kapang yang membutuhkan oksigen untuk tumbuh, disebut bakteri aerobik. Bakteri yang lain malahan tidak dapat tumbuh bila ada oksigen, bakteri demikian disebut bakteri anaerobic. P Enzim yang ada pada bahan pangan dapat berasal dari mikroba atau memang sudah ada pada bahan pangan tersebut secara normal. Adanya enzim memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi kimia dan biokimia yang dapat menga- kibatkan bermacam-macam perubahan pada komposisi bahan. Aktivitas enzim ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Hewan seperti serangga, parasit dan tikus juga dapat menyebabkan keru- sakan pada bahan makanan. Serangga terutama dapat merusak buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan umbi-umbian. Yang menjadi masalah bukan hanya jumlah bahan pangan yang dimakan oleh serangga tersebut, tetapi serangga tersebut akan melukai permukaan bahan pangan sehingga dapat menyebabkan kontaminasi oleh bakteri, khamir, dan kapang. Parasit yang banyak ditemukan misalnya di dalam daging babi adalah cacing pita Trichinella spiralis. Cacing pita tersebut masuk ke dalam tubuh babi melalui sisa-sisa makanan yang mereka makan. Daging babi yang tidak dimasak dapat menjadi sumber kontaminasi bagi manusia. Cacing-cacing dalam bahan pangan mungkin dapat dimatikan dengan pembekuan. Tikus merupakan persoalan yang pent- ing di Indonesia, khususnya merupakan ancaman yang berbahaya baik terha- dap hasil biji-bijian sebelum dipanen maupun terhadap bahan yang disimpan di dalam gudang. Tikus bukan hanya merugikan karena makan bahan, tetapi juga karena kotorannya, rambutnya atau air kencingnya dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Keawetan bahan makanan juga dipengaruhi oleh kadar air, udara terutama oksigen, sinar, dan jangka waktu penyimpanan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin rendah kadar air, pangan makin awet. Oksigen udara selain dapat merusak vitamin terutama vitamin A dan C, warna bahan pangan, cita rasa dan zat kandungan lain, juga penting untuk pertumbuhan kapang. Pada umumnya kapang bersifat aerobic, oleh karena itu sering ditemukan tumbuh di atas P engolahan Enzim Proses Pengawetan dan Pengolahan Manfaat/Kerugian Pektinase Pengolahan sari buah Menjernihkan sari buah Protease papain dan bromelin Pengolahan daging Mengempukkan daging Alfa-Amilase Pengulahan gula cair Memecah pati menjadi glukosa Poliphenol Oksidase Pengolahan Apel Munculnya warna cokelat waktu pengupasan apel Lipoksigenase Pengolahan susu kedelai Munculnya bau langu pada susu kedelai Khlorofil oksidase Pengeringan sayuran Perubahan warna pada saat pengeringan dan penyimpanan cara mengisap udara keluar dari wadah secara vakum. Sinar atau cahaya dapat merusak beberapa vitamin terutama riboflavin, vitamin A dan vitamin C, juga dapat merusak warna pangan. Sebagai contoh misalnya susu yang disimpan dalam botol yang tembus sinar, cita rasanya dapat berubah karena terjadinya oksidasi lemak dan perubahan protein yang prosesnya dibantu oleh katalisator sinar. P engolahan Tugas 1 Kerusakan Pangan tanpa Pengawetan Siswa akan melakukan pengamatan terhadap kerusakan yang akan terjadi pada beberapa bahan pangan yang dibiarkan tanpa upaya pengawetan. Tujuan Siswa dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pangan Alat 1. Wadah - Dua 2 buah untuk singkong dan tapioka - Enam 6 buah untuk tahu - Enam 6 buah untuk roti - Dua 2 buah untuk apel 2. Pisau 3. Kulkas Bahan - Satu potong singkong segar + 10 cm panjang, sudah dikupas - Lima 5 sendok makan tapioka - Enam 6 potong tahu - Enam 6 potong roti tawar - Dua 2 buah apel Langkah Kerja A. Pengamatan Singkong dan Tapioka 1. Siapkan singkong dan tapioka. 2. Letakkan singkong dan tapioka pada dua wadah yang terpisah. 3. Amati setiap hari selama 4 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik dalam tulisan maupun gambar. _ `jumlahnya P engolahan B. Pengamatan Tahu 1. Siapkan tahu dan wadah 2. Letakkan setiap potong tahu pada 6 wadah yang terpisah. 3. Simpan tiga wadah di suhu ruang dan tiga wadah lagi di lemari pendingin suhu 2- 8 0C. 4. Amati setiap hari selama 4 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik dalam tulisan maupun gambar. C. Pengamatan Roti Tawar 1. Siapkan roti tawar dan wadah 2. Letakkan setiap potong roti tawar pada 6 wadah yang terpisah. 3. Simpan tiga wadah di suhu ruang dan tiga wadah lagi di lemari pendi- ngin suhu 2- 8 0C. 4. Amati setiap hari selama 7 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik. D. Pengamatan Apel 1. Siapkan apel dan wadah. 2. Kupas 2 buah apel. 3. Letakkan buah apel yang sudah dikupas pada dua wadah yang terpisah. 4. Simpan satu wadah di suhu ruang dan satu wadah lagi di lemari pendi- ngin suhu 2- 8 0C. 5. Amati setiap hari selama 5 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Tuliskan dan /atau gambarkan hasil pengamatan dalam Lembar Kerja Siswa secara rapi.
ProdukPengolahan Kosmetik dari Bahan Nabati dan Hewani - Halo sobat, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pelajaran prakarya mengenai "Produk Pengolahan Kosmetik dari Bahan Nabati dan Hewani". Indonesia ternyata kaya sumber daya alam nabati. Tidak hanya sumber pangan dan obat-obatan yang bisa digali dan dimanfaatkan untuk kemakmuran bangsa, namun juga terdapat beragam jenis tanaman
Bahan Nabati dan Hewani – Coba perhatikan makanan yang anda makan. Apakah terbuat dari bahan nabati atau hewani? Lalu bagaimana cara pengawetan dari makanan yang anda konsumsi tersebut? Di artikel kali ini akan dibahas tuntas tentang bahan nabati dan hewani serta contoh dan cara pengawetannya. sumber Pengertian Bahan Nabati dan Hewani Bahan pangan makanan dibagi menjadi dua yaitu bahan pangan nabati dan hewani. Bahan nabati adalah bahan makanan yang berasal dan diolah dari bahan dasar tanaman. Jadi bahan-bahan yang didapatkan dari bagian yang ada pada tanaman entah itu buah, batang, daun atau akarnya termasuk dalam bahan nabati. Sedangkan bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dan diolah dari hewan. Tidak hanya dari dagingnya, produk lainnya yang didapatkan dari hewan seperti telur, susu dan lainnya termasuk dalam bahan pangan hewani. Perbedaan Karakteristik Antara Bahan Nabati dan Hewani Ini dia perbedaan karakteristik dari bahan pangan nabati dan hewani 1. Bahan makanan hewani daya simpannya jauh lebih pendek dibandingkan dengan bahan pangan nabati apabila dalam keadaan segar. Hal tersebut dikarenakan bahan hewani tidak memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat seperti pada bahan nabati 2. Bahan hewani memiliki sifat lebih lunak dari pada bahan nabati sehingga lebih mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar 3. Kebanyakan bahan pangan hewani adalah sumber karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan lemak. Dapat disimpulkan dari poin-poin di atas, pengolahan sangat penting untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan kualitas, daya tahan dan nilai tambah dari sebuah produk. Dengan begitu, suatu produk dapat memiliki daya ekonomi lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan Pengolahan Makanan Nabati dan Hewani Pengolahan makanan merupakan metode untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan yang layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Banyak langkah dan cara yang bisa dilakukan dalam mengolah makanan sesuai dari jenis bahan atau makanan yang ingin dibuat. Macam-macam pengolahan makanan adalah sebagai berikut Memotong dan Mengupas Pemerasan, contohnya adalah membuat jus buah Pemasakan, meliputi menggoreng, merebus dan memanggang Pencampuran Peragian, contohnya adalah pembuatan tempe Pengeringan semprot Pasteurisasi pemanasan makanan Pengepakan Contoh Bahan Nabati dan Hewani Ada banyak sekali contoh bahan nabati dan hewani yang bisa dijadikan olahan makanan atau produk lainnya. Ini dia contoh beberapa contoh bahan pangan nabati dan hewani. Bahan Pangan Nabati sumber Bahan pangan nabati didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Sayuran dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan iklim tempat tumbuhnya. Sayuran yang tumbuh di iklim tropis adalah petai, cabai, jengkol, petai, kangkung, buncis, daun salam, sereh, ubi jalar, jahe, kunyit dan daun singkong. Sedangkan sayuran yang tumbuh di iklim sub tropis adalah wortel, kentang, brokoli, seledri, jamur dan selada. Seperti sayuran, buah-buahan juga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu buah-buahan tropis dan sub tropis. Buah-buahan tropis contohnya adalah jambu air, jambu biji merah, sawo, kesemek, duku, belimbing, sirsak, manggis, salak dan rambutan. Sedangkan buah-buahan sub tropis contohnya adalah cherry, strawberry, plum, persik dan kiwi. Bahan Pangan Hewani sumber Susu Merupakan produk yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia seperti sapi, kambing, unta dan lainnya yang berbentuk berupa cairan Ikan Hewan yang bangkainya halal untuk dimakan ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan Daging Daging yang biasanya dijadikan sebagai bahan pangan adalah sapi, kambing, ayam yang diambil dengan cara pemotongan ternak Telur Merupakan produk utama yang dihasilkan oleh ayam petelur. Produk Olahan dari Bahan-Bahan Di Atas Bahan seperti susu dapat diolah lagi menjadi keju, krim, susu bubuk sedangkan daging dapat diolah menjadi dendeng, sosis dan lain-lain Proses Pengawetan Bahan Pangan Nabati dan Hewani Biasanya bahan hasil pertanian, perternakan dan perikanan mudah mengalami kerusakan setelah dipanen sehingga akan terjadi penurunan mutu. Untuk menjaga kualitas dari bahan pangan, maka diperlukan adanya sebuah proses pengawetan. Terdapat beberapa metode pengawetan pangan yaitu dengan menonaktifkan, menghambat dan mencegah penyebab kerusakan pada makanan. Setiap metode tersebut hanya akan berhasil apabila langkah-langkah yang dilakukan tetap dan sesuai. Beberapa metode yang dilakukan untuk mengawetkan bahan pangan adalah 1. Pengawetan dengan Suhu Rendah sumber Teknik pengawetan makanan jenis ini memanfaatkan lemari pendingin. Suhu yang dibutuhkan dalam pengawetan jenis ini adalah antara -2 sampai 8 derajat celcius. Cara pengawetan dengan suhu rendah dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu pendinginan dan pembekuan. Pendinginan hanya berfungsi untuk mendinginkan makanan sedangkan pembekuan bertujuan untuk membuat bahan makanan menjadi beku. Biasanya suhu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan adalah antara -12 sampai -24 derajat celcius sedangkan untuk pembekuan cepat diperlukan suhu antara -24 sampai -40 derajat celcius. 2. Pengawetan Makanan Suhu Tinggi sumber Pengawetan makanan jenis ini dilakukan dengan proses memasak seperti merebus atau menggoreng. Panas yang dibutuhkan untuk mengawetkan makanan harus tepat agar kandungan gizi yang terdapat makanan tetap dapat terjaga. Pemanasan yang baik adalah dengan kadar suhu secukupnya yang sekiranya dapat mematikan mikroba pembusuk dan panthogen dalam bahan makanan. 3. Pengawetan dengan Pengeringan sumber Jenis pengawetan makanan ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kandungan air dari bahan makanan yang dilakukan dengan menggunakan energi panas dari matahari supaya kandungan air menguap. Dengan berkurangnya kandungan air dari bahan makanan tersebut, maka mikroba tidak dapat tumbuh lagi. Keuntungan lainnya dari produk yang diawetkan dengan cara pengeringan ini adalah lebih ringan dan volume menjadi lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses penyimpanan dan transportasi. Pengeringan yang baik terjadi apabila pemanasan yang terjadi merata. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan adalah suhu, luas permukaan bahan, aliran udara dan tekanan uap di udara. Selain menggunakan energi panas dari matahari, pengeringan juga dapat dilakukan menggunakan alat pengering. 4. Pengawetan dengan Bahan Kimia sumber Jenis pengawetan ini sering digunakan oleh industri-industri makanan skala besar yaitu dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Penggunaan bahan kimia ini harus dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan prosedur supaya aman untuk manusia yang mengonsumsinya. Pemberian asam dapat menurunkan pH yang terdapat pada makanan sehingga pertumbuhan bakteri pembusuk menjadi terhambat. Itulah dia pembahasan tentang pengertian, contoh dan cara pengawetan dari bahan nabati dan hewani. Semoga bermanfaat
Dalammembuat usaha makanan fungsional, diperlukan ide, produk, pengemasan, dan pemasaran. Pengolahan dan Wirausaha Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani A. Pengembangan makanan awetan dari bahan dasar nabati dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan. Makalah Usaha Makanan Khas Daerah Makalah Usaha Makanan Khas Result for Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Produk Pembersih TOC Daftar IsiContoh Bahan Hewani dan Nabati untuk Produk Pembersih dan Cara Nov 10, 2021 Selain bahan nabati dan hewani, ada bahan kimia lain dalam pengolahan produk pembersih berupa sabun, antara lain 1. Minyak atau lemak, sebagai bahan campuran sabun 2. Air, sebagai pelarut 3. Essential dan Fragrance Oils, sebagai pengharum 4. NaOH atau KOH, yang mengubah minyak atau lemak menjadi sabun 5. Zat pewarna, untuk mewarnai sabun Bahan Nabati dan Bahan Hewani sebagai produk pembersihJun 1, 2015 Pengertian bahan pangan hewani dan nabati dan pengolahannya . Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan nabati dan bahan pangan asal hewan hewani. Bahan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan keseluruhannya atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari ...Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani - BloggerJul 27, 2017 Bahan pangan hewani umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein. Pengertian Produk Pembersih Produk Pembersih adalah bahan atau alat yang berfungsi untuk membantu mengangkat, melarutkan, dan membunuh bakteri/kotoran yang melekat pada suatu benda maupun ...Pengolahan Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani2. Tujuan Pengolahan Nonpangan dari Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Produk Pembersih Tujuannya adalah agar menjadi produk pembersih dengan fungsi sebagaimana mestinya, yaitu berfungsi melepakan kotoran baik permukaan benda maupun tubuh manusia 3. Macam-macam produk pembersih yangBab 8 Pengolahan dan Wirausaha Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani. BAB 4. A. Mengenal Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani. Produk pembersih adalah produk yang fungsinya melepaskan kotoran dari permukaan benda maupun tubuh manusia. Terdapat berbagai jenis produk pem-bersih yang biasa digunakan di rumah PRODUK PEMBERSIH DARI BAHAN NABATI DAN HEWANI - BloggerApr 14, 2016 Bahan nabati adalah bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan nabati berasal dari bahan-bahan alami, misalnya pohon kelapa, pohon lidah buaya, pohon zaitun, dan pohon jarak. bahan hewani adalah bahan-bahan yang berasal dari hewan, misalnya hasil dari unggas, ternak, dan Pembersih Nabati dan Hewani - Materi Tugas TugasJan 3, 2020 Selain minyak nabati, ada pula bahan nabati yang bisa dimanfaatkan sebagai pembersih kulit, misalnya bengkoang. Bengkoang memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi, yang merupakan bahan alami utama untuk membuat kulit lebih NABATI DAN BAHAN HEWANI UNTUK PRODUK PEMBERSIHMay 29, 2015 BAHAN NABATI 1. MENTIMUN Mentimun adalah sayuran yang banyak mengandung air dan renyah. Kandungan Mentimun Glukosa 1,67 gram Karbohidrat 3,63 gram Serat 0,5 gram Riboflavin Vitamin B2 0,033 mg Niacin Vitamin B3 0,098 mg Asam Pantothenic Vitamin B5 0,259 mg Thiamin Vitamin B1 0,027 mg Vitamin B6Pengemasan Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan HewaniMay 4, 2015 Fungsi Macam Kemasan Untuk melindungi produk, memberikan informasi, memberikan daya jual, dan menjaga kehigienisan produk . Pengertian Pengemasan Kemasan dapat dibuat dengan material unik, dengan warna dan gambar yang menarik seperti; - Kemasan karton atau botol dengan gambarRangkuman Pengolahan dan wirausaha produk pembersih dari bahan nabati Jun 10, 2017 B. Bahan Nabati, Bahan Hewani dan Bahan Pendukung. Bahan nabati adalah bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sedangkan Bahan hewani adalah bahan yang berasal dari hewan. Material yang dengan fungsi pembersih dapat dibagi menjadi sabun, deterjen, dan material abrasif bersifat seperti amplas. 1. Material SabunPengolahan Dan Wirausaha Produk Pembersih Dari Bahan Nabati Dan Hewani Aug 14, 2021 Beberapa Jenis Bahan Pangan Nabati dan Hewani yang Dapat Dibuat Produk Pembersih. Wirausaha di Bidang Pengolahan Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani G. Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah Curtis Parsons Pengolahan Dan Wirausaha Produk Pembersih Dari Bahan Nabati Dan Pembersih Berbahan Nabati dan Hewani - Pembersih Berbahan Nabati dan Hewani In document Bab 8 Pengolahan dan Wirausaha Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani Page 28-36 Indonesia memiliki keragaman hewan dan tumbuhan yang dapat diolah menjadi beragam produk, di antaranya produk pembersih. Perhatikan ling- kungan sekitar tempat 8 Pengolahan Dan Wirausaha Produk Pembersih Dari Bahan Nabati Dan B. Bahan Nabati, Bahan Hewani dan Bahan Pendukung. Produk pembersih dapat dibuat dari bahan kimia alami dan bahan kimia sintetis. Bahan alami terdiri atas nabati dan hewani. Bahan nabati adalah bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan hewani adalah bahan yang berasal dari dan Wirausaha Produk Pembersi 1 - 123dokfPengolahan dan Wirausaha Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani A. Mengenal Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani - Produk pembersih adalah produk yang fungsinya melepaskan kotoran dari permukaan benda maupun tubuh manusia. Produk Pembersih Perabot Manusia Alat Makan Lain-Lain Mebel Pakaian -Identifikasi Produk Pembersih Dari Bahan Nabati Dan Hewani - 123dokSetiap jenis produk pembersih memiliki bahan nabati atau bahan hewani dan cempuran bahan kimia utama. Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai lebih pada masing-masing produk. Berikut ini adalah jenis-jenis produk pembersih hasil pengolahan campuran bahan nabati atau hewani dengan bahan Bahan pangan nabati dan hewani yang dapat dibuat sebagai produk Roduk pembersih yang terbuat dari produk nabati dan hewani adalah sabun produk nabati minyak kelapauntuk membuat rambut menjadi lebih lembut sari bengkuang untuk masker wajah. produk hewaninyalulur mandi yang dibuat dari susu sapi / susu 2 pengolahan dan wirausaha produk pembersih - Course Hero111 Prakarya dan Kewirausahaan a. Minyak Minyak atau lemak sebagai bahan baku pembuatan sabun dapat berupa minyak/lemak nabati atau hewani. Jumlah minyak atau lemak yang digu-nakan dalam proses pembuatan sabun ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan kelayakan ekonomi, spesifikasi produk sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut, dan Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati dan Hewani - Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan ...Wahfidl Punya Makalah Tentang Pengolahan Bahan Nabati Dan Hewani PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pengertian bahan pangan hewani dan nabati dan pengolahannya . Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan nabati dan bahan pangan asal hewan hewani. Bahan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan keseluruhannya atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari Pembersih Nabati Dan Hewani JENIS Korban Jenggala NABATI DAN HEWANI MENJADI Dagangan PEMBERSIH. 3 Alamat NABATI Bahan nabati adalah bahan-bahan dari sesuatu yang bahan dasarnya berasal pohon. 4 CONTOH BAHAN NABATI Kelapa biasa maupun kelapa sawit, seperti petro kerambil sawit Buah zaitun, seumpama petro zaitun. 5 Sasaran HEWANIWirausaha di Bidang Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani - 8 Pengolahan dan Wirausaha Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani Pengolahan produk pembersih alami pada umumnya mudah dan sederha- na, serta dapat dikembangkan menjadi wirausaha dengan kreativitas dan ide 8 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Setelah Mempelajari Bab IV, siswa dapat 1. Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati. dan hewani serta hasil olahannya sebagai ungkapan rasa syukur. kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentifikasi jenis, bahan, alat dan proses pengolahan Dikira Sama, Ini Perbedaan Vegan dan Vegetarian - Jun 12, 2023 Menjadi seorang vegetarian atau vegan bisa menjadi tantangan, terutama jika kamu sebelumnya terbiasa dengan pola makan yang bersumber pada daging. Penting untuk mempelajari cara memasak makanan nabati yang lezat dan bergizi serta memahami label pada produk makanan untuk menghindari bahan hewani on Twitter "Sebenernya yang namanya susu itu yaa produk hewani Sebenernya yang namanya susu itu yaa produk hewani. Jadi kalo bikin "susu" dari bahan nabati, pasti banyak tambahan air dan gula/bahan buatan lainnya, processed food banget... udah paling bener susu sapi segar yang disterilkan tanpa gula/bahan-bahan buatan lainnya. 13 Jun 2023 234647Related Keywords For Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Produk Pembersih For You
Produkkosmetik nabati dan hewani 2 Andi Uli. Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2 indahamoyy. Kel 1 kelas m preparat untuk bayi danyindriawaty. Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2 Pembersih Wajah Mentimun Sabun Pisang Shampo Lidah Buaya Cat Kuku Carmine Krim Wajah Kolagen 9.
1Bab 4 Pengolahan 2Peta Materi 1. Peluang Usaha 2. Risiko Usaha 3. Keberhasilan dan Kegagalan 4. Pemetaan 5. Langkah-Langkah Berwirausaha 1. Bahan 2. Alat 3. Proses Pembuatan 4. K3 B. Pengolahan Produk Makanan Khas Daerah D. Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah A. Makanan Khas Daerah 1. Pengertian 2. Aneka Jenis 3. Kandungan dan Manfaat 4. Teknik Pengolahan C. Penyajian dan Kemasan 3Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Bab IV, kamu mampu 1. Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati dan hewani serta hasil olahannya, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentiikasi jenis, bahan, alat dan proses pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang terdapat di wilayah setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri. 4. Membuat, menguji dan mempresentasikan karya pengolahan makanan khas daerah sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. 4Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Tugas Individu 1. Amati Gambar 2. Kesan apa yang kamu peroleh? 3. Sampaikan dalam bentuk tulisan dan lisan saat pembelajaran. A B Sumber Dokumen Kemdikbud dan 5Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan, dan susu. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Sumber Dokumen Kemdikbud 6A. Makanan Khas Daerah Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di mancanegara. 1. Pengertian Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur-mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk Sumber 7menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. 2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak telah melahirkan kebudayaan yang sangat beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragam pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti berikut. a. Masakan dari Jawa Barat 1 Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah yang disantap bersama sambal. 2 Sedikit pedas dan asam. 3 Dominan masakan yang terbuat dari ikan. 4 Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok. b. Masakan Jawa Tengah 1 Bawang putih sering jadi bumbu dominan. 2 Banyak ditemukan masakan bersantan. 3 Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya. 4 Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg. c. Masakan Jawa Timur 1 Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan. 2 Agak pedas. 3 Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar. 4 Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur 8d. Masakan Sumatra 1 Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat. 2 Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas. 3 Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya. 4 Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng. 5 Waktu memasaknya relatif lama. 6 Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental. 7 Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. 8 Contoh makanan khas dari Sumatra ialah rendang Untuk mengenal lebih jauh jenis produk makanan khas daerah yang ada di Nusantara, kerjakan lembar kerja di bawah ini LK 1. TUGAS KELOMPOK Observasi dan Studi Pustaka Amati lingkunganmu. 1. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati atau hewani yang ada di daerahmu minimal 2. 2. Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati atau hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah. 93. Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda pada setiap bahan, bergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Umumnya, karbohidrat terdapat pada bahan pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan Lembar Kerja 1 LK 1 Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Macam- Macam Makanan Khas Daerah Nama Makanan 10umbi-umbian. Contoh makanan khas daerah yang mengandung karbohidrat adalah nasi liwet, nasi jamblang, getuk. Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya, protein terdapat pada hasil hewani seperti daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin dan ayam betutu. Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak yang tidak dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, seperti mentega, margarin, minyak goreng. Lemak yang tidak dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah rendang daging dan bika ambon karena pada proses pembuatannya menggunakan santan kental. Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani, seperti danging, susu, dan telur. Sumber vitamin dari hasil nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Contoh makanan khas daerah yang mengandung vitamin adalah karedok, keripik pisang. 11Tugas Kelompok Observasi dan Wawancara 1. Belilah satu jenis makanan khas daerahmu. 2. Carilah informasi tentang kandungan dan manfaat makanan khas daerah yang kamu beli dengan mewawancarai penjual dan studi pustaka. 3. Hasilnya catat dalam tabel di dan diskusikan dengan kelompokmu. 4. Presentasikan di depan kelas. Catatan Saat melaksanakan hendaknya kamu bersikap ramah, sopan, bekerja sama, dan toleransi dengan teman kelompokmu. Kesan apa yang kamu peroleh? Lembar Kerja 2 LK 2 Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah Nama Makanan Nutrisi yang Terkandung Manfaat Sumber Informasi 124. Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses pengolahan untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut. a. Persiapan Bahan • Menimbang • Menyiang • Mencuci • Memotong • Mengocok • Merendam dalam cairan bumbu • Menggiling • Memanir b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering 1 Memanggang baking danroasting Memanaskan dengan udara panas dan kering di sekelilingnya, biasanya di dalam oven. 2 Menggoreng dalam minyak deep frying 3 Menggoreng dengan wajan dangkal shallow frying/pan frying 4 Memasak dengan sedikit minyak Saute/ Menumis 13c. Memasak Dengan Pemanasan Basah 1 Perebusan/Boiling Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu mendidih, yaitu pada suhu 100 0C sampai matang. 2 Blanching Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak panas dalam waktu pendek sebentar. 3 Simmering Memasak dengan mendidihkan secara perlahan-lahan. 4 Braising Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat. 5 Setup stewing Memasak makanan secara perlahan 95 - 99 0C dengan sedikit air dan dihidangkan dengan air rebusannya. 6 Merebus poaching Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 0C 7 Mengukus steaming Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih. 14B. Pembuatan Produk Makanan Khas Daerah Sumatra Rendang merupakan salah satu contoh makanan khas daerah Sumatra yang banyak digemari oleh konsumen lokal, maupun internasional. Berikut ini adalah bahan-bahan, alat, dan proses pembuatan rendang. 1. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang Sebelum melakukan pembuatan rendang, diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah daging. Daging merupakan produk pangan yang berasal dari hewan. Pembuatan rendang umumnya menggunakan daging sapi bagian bahu. Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan yang meliputi pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong. Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging yang layak konsumsi adalah seperti berikut. a. Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Makin tua usia hewan, susunan jaringan ikat makin banyak sehingga daging yang dihasilkan makin liat. b. Kandungan lemak adalah lemak yang terdapat di antara serabut otot. Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Lemak berpengaruh terhadap cita rasa. 15c. Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap. d. Kelembaban secara normal, daging mempunyai permukaaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian, kelembaban memengaruhi daya simpan daging tersebut. Kriteria daging yang tidak baik, bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut. a. Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik. b. Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan. c. Warna daging tidak normal, tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi selera konsumen. d. Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah, dapat mengindikasikan daging tidak sehat. e. Daging busuk, pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfat. Bahan tambahan dalam pembuatan rendang antara lain sebagai berikut. a. Kelapa, terdiri atas kelapa parut, santan kental, dan santan encer. Kelapa yang digunakan kelapa tua dan segar. b. Bumbu, terdiri atas bawang merah, bawang putih, cabai merah, ketumbar, kemiri, jahe, garam, gula pasir, sereh, lengkuas, dan daun kunyit. Bumbu-bumbu ini berguna untuk pengental, penambah cita rasa dan aroma. 16Adapun syarat terpenting dalam memilih bahan tambahan ialah berkualitas dan segar. 2. Alat - Alat Pembuatan Makanan Khas Daerah Peralatan yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah seperti berikut. a. Pisau, untuk memotong b. Talenan, sebagai atas untuk memotong c. Parutan, untuk memarut kelapa d. Ulekan/ blender, untuk menghaluskan bumbu e. Kompor, untuk memasak bahan f. Penggorengan, sebagai wadah untuk memasak Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bahan yang digunakan Tugas Individu • Temukan bahan nabati/hewani pada daerahmu yang dapat digunakan sebagai makanan khas daerah berdasarkan observasi dan studi pustaka! 173. Proses Pembuatan Rendang Berikut merupakan proses pembuatan rendang Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Alat yang digunakan a. Persiapkan alat dan bahan. b. Pilih daging yang bertekstur dan berserat halus. c. Potong melawan serat dengan tebal 2 cm. d. Masukkan bumbu dan daging ke dalam santan cair. Masak sambil diaduk sampai empuk dan kuah kental. 184. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Saat Proses Pembuatan Rendang Keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada dunia usaha dan dunia industri harus diperhatikan dengan saksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi kecelakaan dalam kerja dan dapat meningkatkan eisiensi dan produktivitas kerja. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur antara lain peralatan listrik harus dalam kondisi baik. Letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Menghindari bahaya kerja di dapur, kita harus memperhatikan hal-hal berikut. a. Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membutuhkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu memotong. b. Pakailah talenan pada saat memotong, jangan memakai lapisan meja metal. e. Santan kental dituang. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai meresap dan berminyak. f. Rendang siap disajikan dan dikemas. 19d. Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan untuk membuka kaleng/botol atau lainnya. e. Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat dipakai, hindari dengan badan ke belakang, biarkan pisau jatuh. f. Jangan meletakkan pisau di cucian dalam air karena tidak kelihatan, sedangkan pisaunya tajam. g. Cucilah pisau setelah dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan. h. Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai. i. Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam menghadap ke bawah, jangan mengayunkan tangan. j. Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih. Peralatan K3 dalam pembuatan makanan khas daerah Sumber Dokumen Kemdikbud Sarung tangan Celemek Penutup Kepala 20Tugas Kelompok Observasi/Studi Pustaka Kunjungilah rumah makan/cafe/gerai/tempat penjualan makanan khas daerah di wilayahmu, cari info berikut a. Apa makanan khas daerahmu yang terbuat dari bahan nabati /hewani, bagaimana sejarah/asal usul makanan tersebut? b. Bahan apa yang diperlukan dan bagaimana memilih bahan yang baik untuk membuat makanan daerah tersebut? c. Alat apa yang digunakan? d. Bagaimana proses pembuatannya? e. Apakah ada kriteria khusus pada orang yang membuat makanan khas daerah tersebut? f. Bagaimana teknik memasarkannya? g. Tips pembuatan/hal khusus yang perlu diperhatikan saat membuat makanan khas daerah. Jika tidak memungkinkan observasi, carilah melalui studi pustaka. Buatlah laporan observasi/studi pustaka secara menarik dan indah, dengan menggunakan komputer jika ada, bersikaplah ramah, sopan, dan bekerja samalah dengan temanmu. Presentasikan hasil observasi atau studi pustaka saat pembelajaran. Lihat LK 3. 21Lembar Kerja 3LK 3 Kelompok ... Nama anggota ……… Kelas ……… Laporan Observasi/ Study Pustaka Nama makanan cepat saji daerahku ... Sejarah/ asal usul makanan cepat saji tersebut ... ... ... Tahapan Pembuatannya Bahan -Alat -Proses Pembuatan Gambar dan Tuliskan Prosesnya 22C. Penyajian dan Kemasan Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan dengan penampilan menarik akan menggugah selera karena untuk mengonsumsi, pertama-tama harus pandangan mata yang bekerja, kemudian diikuti untuk indra penciuman untuk aroma, yang tentunya panduan bumbu yang memberi indra rasa bekerja menghasilkan rasa nikmat. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun kelapa, kelobot jagung, dll. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional. Sumber Dokumen Kemdikbud 23Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya dan memakannya. Oleh karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Teknik yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas makanan khas daerah tetap baik, digunakan teknik pengemasan vacuum dan disimpan dalam suhu rendah. Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut. a. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar. b. Bahan kemasan tidak berbau. c. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. d. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. e. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. Sumber Dokumen Kemdikbud 24Tugas Individu Observasi dan Studi Pustaka 1. Amati kemasan yang digunakan pada produk makanan khas daerah di wilayahmu. Bandingkan dengan studi pustaka. 2. Catat hasilnya pada LK 4. 3. Presentasikan di depan kelas. Lembar Kerja 4 LK 4 Nama ... Kelas ... Kemasan Makanan Khas Daerah Nama Makanan Jenis Kemasan Bentuk/Desain Foto/ Gambar Pembahasan ……… Kesimpulan ……… 25D. Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah 1. Peluang Usaha Pengolahan Produk Makanan Khas Daerah Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham ide bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi. Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. a. Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah 1 Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal. a Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain 1 pengetahuan yang dimiliki; 2 pengalaman dari individu itu sendiri; 3 pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah; 4 intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri. 26Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreatiitasnya, b Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor-faktor eksternal antara lain 1 masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan. 2 kesulitan yang dihadapi sehari–hari. 3 kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain. 4 pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 2 Risiko Usaha Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut. a. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang. b. Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. c. Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. d. Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil. e. Mengumpulkan informasi usaha. f. Mengurangi risiko usaha. 27Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti berikut. a. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan. b. Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha. c. Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya. d. Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha demi keuntungan. Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risiko yang ada. Risiko usaha ialah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluang usaha. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena hal-hal berikut. a. Permintaan perubahan mode, selera, dan daya beli b. Perubahan konjungtur perubahan kondisi perekonomian yang pasang surut c. Persaingan d. Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar. 283. Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentiikasikan sebagai berikut. a. Keyakinan yang kuat dalam berusaha. b. Sikap mental yang positif dalam berusaha. Tugas Individu Observasi dan Pengamatan a. Amati kondisi perekonomian di daerahmu. b. Temukan peluang usaha yang potensial di daerahmu. c. Temukan risiko usaha yang ada. d. Hasilnya didiskusikan dengan teman. e. Presentasikan hasilnya dalam pembelajaran. LEMBAR KERJA 5 LK 5 Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Laporan Hasil Analisa Kondisi Perekonomian, Peluang, Resiko Usaha a. Kondisi perekonomian b. Peluang usaha c. Resiko usaha 29d. Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan. e. Inovatif dan kreatif. f. Keunggulan dalam menjalankan usaha. g. Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha. h. Pengelolaan waktu yang efektif dan eisien. i. Pengembangan diri. j. Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan. Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut a. Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha b. Kurang berambisi c. Tidak disiplin d. Pendidikan yang tidak cukup e. Sikap selalu menunda-nunda f. Kesehatan terganggu g. Kurang tekun h. Kepribadian yang negatif i. Tidak jujur 30Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut, yaitu faktor internal diri sendiri dan faktor eksternal luar diri. Sebagai seorang wirausaha, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil. Untuk itu, perlu diidentiikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau berhasil. Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut. a. Perencanaan Usaha ma- kanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. b. Menetapkan tujuan Ber-samaan dengan pe-rencanaan adalah me-netapkan tujuan. Tujuan pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan proit ke-untungan. c. Adaptasi Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau tidak. d. Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang Aku Berhasil ! Aku Gagal 31untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan. e. Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut. f. Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha. Enam elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan membantu jika kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk mengubah ide kamu, kerja keras, uang, dan keterampilan menjadi usaha yang sukses. 32Tugas Individu 1. Carilah minimal 2 orang pengusaha makanan khas daerah yang ada di sekitarmu! 2. Lakukan wawancara dengan pengusaha makanan khas daerah! 3. Tanyalah faktor keberhasilan dan kegagalan makanan khas daerah kepada pengusaha produk makanan khas daerah! 4. Identiikasi karakteristik pengusaha produk makanan khas daerah tersebut! 5. Cobalah analisis mengapa pengusaha tersebut dapat berhasil! 6. Buatlah rencana usaha makanan khas daerah! 7. Tentukan strategi pemasaran produk makanan khas daerah! 8. Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan. 9. Buatlah hasil wawancara tersebut. Lembar Kerja 6 LK 6 Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... No. Faktor Keberhasilan Faktor Kegagalan 1 2 3 4 5 6 7 8 334. Pemetaan Peluang Usaha Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah. Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan usaha, di antaranya adalah analisa SWOT. Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan Strenght dan kelemahan Weakness, sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentiikasi semua gejala peluang Opportunity yang ada dan yang akan datang serta ancaman Threat dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing. Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah Bakwan Malang a. Analisis Kekuatan Strenght 1 Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya rasa khas. 2 Harga jual bersaing. 34Hal yang perlu dilakukan setelah analisis a Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah. b Usahakan terus untuk mempertahankan harga bersaing. c Makin menonjolkan keunggulan bakwan malang yang akan dipasarkan tidak memakai bahan pengawet dan dijamin sehat. b. Analisis Kelemahan Weakness 1 Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli. 2 Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet. 3 Hal yang perlu dilakukan setelah analisis a Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah dan unik sehingga walaupun tak besar, tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli. b Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dijual untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet. c. Analisis Kesempatan Opportunity 1 Dapat melayani pesanan pesta atau katering. 2 Dapat membuka toko bakwan malang yang mangkal. 3 Hal yang dapat dilakukan setelah analisis a Mempersiapkan dan mulai menawarkan bakwan malang pada katering yang membutuhkan. b Mulai membuat rencana untuk membuka usaha bakwan malang yang mangkal. 35d. Analisis Ancaman Threat 1 Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris. 2 Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga. 3 Hal yang dapat dilakukan setelah analisis a Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. b Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena persaingan ketat. 5. Langkah-Langkah Berwirausaha Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya. Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memulai usaha. 1. Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan. 2. Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi terkait yang tepat. 3. Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen. 4. Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain. 5. Carilah pasar yang tepat. Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis bussinis plan yang dibuat. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas daerah. 36a. Pemilihan Jenis Usaha Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai. Keripik sanjai merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan keawetan dari produk ini. b. Nama Perusahaan Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau lebih. c. Lokasi perusahaan Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal. d. Perizinan usaha Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/ TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten. e. Sumber daya manusia Sumber Daya Manusia SDM yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai 371 penanggung jawab produksi 2 penanggung jawab pemasaran 3 penanggung jawab administrasi dan keuangan f. Melakukan survei pasar g. Memperhatikan aspek produksi Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan. 1 Peralatan yang digunakan 2 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 3 Hasil produksi h. Aspek keuangan Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut. 1 Biaya variabel, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain 2 Biaya tetap, 3 Total biaya 4 Penerimaan kotor 5 Pendapatan bersih Releksi Kerja Kelompok Setelah mempelajari pengolahan makanan khas daerah bersama kelompok melalui studi pustaka, observasi, wawancara pada penjual masakan daerah, bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah melaksanakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kerja kelompokmu. Isi lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel dan beri ceklis sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya. 38Releksi Kerja Kelompok Nama Kelompok ... Nama Siswa ... Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerja sama Disiplin Tugas Individu Evaluasi Rencanakan pembuatan wirausaha suatu produk olahan pangan berupa makanan khas daerah dengan menggunakan analisa SWOT. Makanan daerah apa yang akan kamu buat? Dari bahan apa? Mengapa kamu memilih itu? Siapa saja yang terlibat? Kapan dan di mana dibuatnya? Bagaimana cara membuat, menyajikan, mengemas, dan memasarkannya? 39Kembangkan Kreativitasmu Sumber Gambar Contoh Bahan Olahan Pangan Aplikasikan perencanaanmu, hasilnya di uji cobakan kepada guru-guru dan temanmu. Mintalah guru dan temanmu untuk memberikan penilaian. Laporkan hasil wirausahamu, sertakan laporan rugi-labanya. Releksi Diri Setelah mempelajari Sub Bab dari Bab IV, renungkan dan tuliskan hal berikut. a. Materi pelajaran apa yang sudah kamu peroleh. b. Dengan cara apa kamu mendapatkan materi pelajaran itu. c. Apa yang kamu rasakan selama mempelajari materi pengolahan. d. Manfaat apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari materi tersebut. 40RANGKUMAN 1. Pengolahan merupakan proses transformasi pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi produk olahan/jadi. 2. Pengolahan berperan dalam perancangan produk, pengolahan bahan baku, teknik pengawetan, pengemasan, penyimpanan, pemasaran, serta distribusi produk ke konsumen. 3. Bahan nabati dan hewani merupakan sumber protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan air yang berguna bagi kesehatan dan kecantikan tubuh. 4. Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di setiap daerah. 1d. Analisis Ancaman Threat 1 Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris. 2 Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga. 3 Hal yang dapat dilakukan setelah analisis a Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya. b Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena persaingan ketat. 5. Langkah-Langkah Berwirausaha Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya. Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memulai usaha. 1. Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan. 2. Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi terkait yang tepat. 3. Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen. 4. Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain. 5. Carilah pasar yang tepat. Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis bussinis plan yang dibuat. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan 2a. Pemilihan Jenis Usaha Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai. Keripik sanjai merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan keawetan dari produk ini. b. Nama Perusahaan Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang atau lebih. c. Lokasi perusahaan Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal. d. Perizinan usaha Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/ TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten. e. Sumber daya manusia Sumber Daya Manusia SDM yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai 31 penanggung jawab produksi 2 penanggung jawab pemasaran 3 penanggung jawab administrasi dan keuangan f. Melakukan survei pasar g. Memperhatikan aspek produksi Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan. 1 Peralatan yang digunakan 2 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 3 Hasil produksi h. Aspek keuangan Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut. 1 Biaya variabel, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain 2 Biaya tetap, 3 Total biaya 4 Penerimaan kotor 5 Pendapatan bersih Releksi Kerja Kelompok Setelah mempelajari pengolahan makanan khas daerah bersama kelompok melalui studi pustaka, observasi, wawancara pada penjual masakan daerah, bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah melaksanakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kerja kelompokmu. Isi lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel dan beri ceklis sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya. 4Releksi Kerja Kelompok Nama Kelompok ... Nama Siswa ... Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerja sama Disiplin Tugas Individu Evaluasi Rencanakan pembuatan wirausaha suatu produk olahan pangan berupa makanan khas daerah dengan menggunakan analisa SWOT. Makanan daerah apa yang akan kamu buat? Dari bahan apa? Mengapa kamu memilih itu? Siapa saja yang terlibat? Kapan dan di mana dibuatnya? Bagaimana cara membuat, menyajikan, mengemas, dan memasarkannya? 5Kembangkan Kreativitasmu Sumber Gambar Contoh Bahan Olahan Pangan Aplikasikan perencanaanmu, hasilnya di uji cobakan kepada guru-guru dan temanmu. Mintalah guru dan temanmu untuk memberikan penilaian. Laporkan hasil wirausahamu, sertakan laporan rugi-labanya. Releksi Diri Setelah mempelajari Sub Bab dari Bab IV, renungkan dan tuliskan hal berikut. a. Materi pelajaran apa yang sudah kamu peroleh. b. Dengan cara apa kamu mendapatkan materi pelajaran itu. c. Apa yang kamu rasakan selama mempelajari materi pengolahan. d. Manfaat apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari materi tersebut. 6RANGKUMAN 1. Pengolahan merupakan proses transformasi pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi produk olahan/jadi. 2. Pengolahan berperan dalam perancangan produk, pengolahan bahan baku, teknik pengawetan, pengemasan, penyimpanan, pemasaran, serta distribusi produk ke konsumen. 3. Bahan nabati dan hewani merupakan sumber protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan air yang berguna bagi kesehatan dan kecantikan tubuh. 4. Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di setiap daerah.
PengolahanProduk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani. Keberhasilan suatu wirausaha ditentukan oleh berbagai faktor, baik dari keterampilan, kemampuan wirausahawan dalam menghadapi tantangan dan memecahkan masalah, maupun faktor-faktor lain yang ada di luar dirinya.
Penggunaan putih telur untuk masker wajah tentu bukan tanpa alasan. Zat-zat yang terkandung di dalamnya mampu mengatasi berbagai permasalahan pada wajah mulai dari komedo, jerawat, mengecilkan pori-pori kulit, membuat kulit wajah lebih kencang dan awet muda, mengatasi kulit kering , berminyak hingga mencerahkan wajah. Masker putih telur juga dapat digunakan untuk perawatan keindahan rambut. Cara pemakaiannya sama, yaitu digunakan sebagai masker rambut. Untuk merawat rambut, bisa langsung mengaplikasikan putih telur yang sudah dicampur dengan air pada rambut anda seperti menggunakan hair tonic. Sementara untuk pembuatan masker rambut, caranya sedikit berbeda. Kocok putih telur hingga mengembang, atau sampai berbusa putih kaku. Aplikasikan pada rambut, biarkan hingga mengering lalu bilas dengan air dingin. Untuk menghilangkan bau amis, keramas menggunakan shampo seperti biasa. Cara Membuat Masker Putih Telur Pembuatan masker wajah dengan putih telur sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Namun yang namanya membuat memang ada proses yang harus dilalui. Dengan kata lain meramu. Berbeda dengan masker yang dijual di pasaran dimana kita tinggal menggunakannya saja setelah dibeli. Nah, kali ini saya akan memberikan informasi mengenai cara membuat masker putih telur untuk berbagai keperluan. Dari mulai menghilangkan jerawat, komedo hingga perawatan untuk berbagai jenis kulit. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa telur yang digunakan merupakan telur ayam kampung, bukan telur ayam negeri. Masker Putih Telur dan Madu untuk Kulit Normal Memiliki kulit normal bukan berarti bebas tidak perlu melakukan perawatan kulit wajah. Jenis perawatannya lebih kepada mencerahkan, melembutkan, dan menyegarkan wajah. Dan madu adalah salah satu bahan alami paling tepat untuk itu semua. Madu mempunyai kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi. Cara membuat Ambil telur ayam kampung dan pisahkan antara kuning dan putihnya. Campurkan dengan madu hingga rata dan aduk hingga secukupnya. Oleskan pada wajah secara merata hingga mengering dan wajah terasa tertarik. Jangan melakukan gerakan wajah seperti tersenyum dan sebagainya. Basuh wajah dengan air hangat untuk membuka pori-pori dilanjutkan dengan air dingin untuk menutupnya. Bahan lain yang bisa digunakan sebagai pengganti madu adalah wortel, tomat dan bengkoang.
Ցуклጷши የцафаծես скуፑеДрусеሰቶвሾጀ ኂиζ ኛሀзуτ
Իռէτεፁэշ ጊезаጡафосв χቨխсаմ ሀачиሻиц υδ
Ρሿթθքየኺ еΔ վቮцωπ
Φθфыгωхէзօ ихриδ юлαπቯреዤՖኔч аմеδο
Шуглυֆէ ኔоζቯπатрዌρ луտухθцዲዛΔе иζуч глቫσ
Τаጋጤնеቅω հοрсерег ռорԿըձацը отр ծοኔխдехуп
S68FAP1. 276 406 496 251 491 43 185 133 130

produk pembersih nabati dan hewani